SAJIAN UTAMA
MENJAGA MUHAFADZOH
YANG MULAI TERLUPAKAN
Bagi pendidikan salaf, sudah menjadi suatu kebiasaan dan pembiasaan
melaksanakan kegiatan hafalan atau biasa kita sebut dengan Muhafadzoh.
Di Darul Huda sendiri metode seperti itu masih dilestarikan sebagai bentuk
pendidikan salaf. Terkhusus di Madrasah Miftahul Huda (MMH) yang didasarakan
pada kurikulum salaf, metode muhafadzoh juga tetap dijaga dan dilaksanakan.
Sebagaimana kita ketahui, muhafadzoh dilaksanakan lima belas menit sebelum
memulai kegiatan belajar mengajar. Dan nyatanya kegiatan ini terus diadakan
demi menunjang pendidikan di MMH.
Namun,
saat ini muhafadzoh mulai mengalami penurunan dari segi kualitasnya. Dari pantauan
tim Bulletin HIMMAH beberapa hari ini banyak murid yang tampak
malas untuk mengikuti muhafadzoh di kelas-kelasnya. Hal itu tampak dari
ketidakpedulian mereka yang memilih untuk tidur, ataupun bercanda daripada
muhafadzoh. Hal ini dibenarakan oleh salah satu pengurus HIMMAH sebut saja IR,
saat kami temui usai sekolah sore (MMH, red). Ia menagakui bahwa memang saat
ini mulai ada penurunan kualitas muhafadzoh di lingkungan MMH,” Ya, memang
muhafadzoh mulai menurun mas. Saat saya
mengawas di kelas-kelas banyak yang tidur dan nggak muhafadzoh” ujar murid
kelas enam ini.
Senada dengannya,
Karim juga memandang seperti itu tentang muhafadzoh saat ini, “itu semua karena
kurangnya kesadaran dari individu masing-masing murid untuk mau muhafadzoh” ujar
dia kemarin (28/9). Hal ini jelas menjadi satu keperihatinan, mengingat MMH
adalah salah satu pilar utama pendidikan salaf di Darul Huda, bila muhafadzoh
terus menurun jelas itu akan berimbas pada menurunya kualitas intelektual murid
itu sendiri.
Menurut Ust. Ahmad Fauzi –salah satu
guru nahwu MMH- bahwa muhafadzoh itu sangat penting adanya. Karena dengan
meuhafadzoh murid akan lebih mudah untuk memahami pelajaran, terutama nahwu dan
shorof serta pelajaran lainnya. Beliau juga mengatakan bahwa hafal itu lebih
penting dari pemahaman, “Jadi, hafal dulu baru paham itu lebih utama daripada paham
dulu baru hafal” ujarnya. Sekedar perbandingan Pak Fauzi –sapaan akrabnya-
menggambarakan kegiatan muhafadzoh di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri yang
memberikan durasi setengah jam untuk muhafadzoh dua kali dalam sehari, “Di sana
(Lirboyo, red) muhafadzoh itu setengah jam, dan itu sehari dua kali muhafadzoh.
Pas malam dan siangnya, kalau di sini kan Cuma seperempat jam itu saja ada yang
tidur” papar ustadz berkaca mata ini.
Jelas hal ini menjadi sebuah
keprihatinan bersama bagi kita, mengingat muhafadzoh adalah salah satu bagian
terpenting dalam proses pendidikan di Darul Huda, MMH khususnya. Untuk
menindaklanjutinya, harus ada tindakan nyata dari pihak-pihak yang turut
berperan dalam kegiatan ini. Selain dari adanya keinginan hati murid itu
sendiri, peran dari pihak madrasah dan juga pengurus HIMMAH sangat berpengaruh
terhadap perkembangan kualitas muhafdzoh murid-murid MMH. Sebagaiman yang
dikatakan oleh IR bahwa perlu pengawasan yang lebih dari pengurus HIMMAH dalam
menjalankan tugasnya setiap hari mengawasi kegiatan muhafadzoh, “Ya harus lebih
sungguh-sungguh dari HIMMAH-nya dalam mengawasi” ujar murid asal Riau ini, ia
juga mengatakan peran dari pihak madrasah dan ustadz mata pelajaran nahwu
maupun shorof juga akan berpengaruh terhadap kegiatan muhafadzoh ini, “Kalau
bisa ada ustadz yang mengawasi ketika muhafdzoh berjalan. Dan ustadz-nya terus
mengingatkan murid-muridnya” imbuhnya lagi.
Pendapat yang sama juga disampaikan
oleh Karim, “ Memang diperlukan juga adanya penanganan dari pihak madrasah dan
juga ustadz-nya” ujar dia. Namun Ust. Fauzi memiliki pandangan yang berbeda
untuk hal ini, beliau berpendapat muhafadzoh akan sangat diperhatikan bila
penanganannya seperti kelas IV yang diwajibkan menghafal, menurutnya bila hal
tersebut dilaksanakan akan bisa mengangkat kualitas muhafdzoh murid-murid MMH,
“Menurut saya penanganannya seperti kelas empat itu, yang diwajibkan muhafdzoh”
ujanya pada kami.
Yang
jelas apapun solusi yang ditawarkan, perlu ada tindakan nyata dari semua pihak
untuk terus menjaga muhafadzoh agar tidak terlupakan oleh murid-murid MMH.
Selain itu perlu adanya kemauan besar dari murid itu sendiri untuk melaksanakan
muhafadzoh. Tentunya sebagai bagian dari proses pendidikan di MMH muhafadzoh
harus tetap dijaga dan dilestarikan. (@md/team)
No comments:
Post a Comment