MADROSTUNA
TAFTISY, METODE BARU SEBAGAI BAROMETER
KEMAPUAN BACA KITAB MURID MMH
Belum lama ini pihak madrasah
mengeluarkan satu aturan baru bagi proses pendidikan di MMH, aturan itu adalah
dengan menerapakan metode taftisy bagi kelas 3-6. Tujuan dari metode yang baru
dilaksanakan sekitar tiga minggu ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan
kemampuan baca kitab salaf dari murid-murid MMH. Dikeluarkannya aturan baru
terkait metode ini, dilatarbelakangi oleh keprihatinan para pendidik di
lingkungan MMH, dengan semakin menurunnya kemampuan baca kitab dari murid-murid
kelas 6 yang notabene seharusnya sudah lancar.
Hal
itu sebagaimana yang dipaparkan oleh Ust. Muhith al-Hilmy kepada Bulletin
HIMMAH kemarin (3/10), ia mengatakan bahwa keprihatian itulah yang
akhirnya memunculkan metode baru ini, “Jadi itu sebenarnya berawal ketika
selapanan dewan asatidz beberapa waktu lalu. Banyak murid kelas enam yang
ternyata masih belum bisa sama sekali membaca kitab” ujar dia pada kami. Lebih
lanjut ia mengatakan bahwa sebenarnya ada usulan dari Ust. H. Abdul Wachid
untuk menentukan target per jenjang, “Ada usulan yang bagus dari Gus Wachid,
yaitu dengan menargetkan per jenjang untuk bisa membaca kitab. Kalau kelas dua
ya targetnya bisa baca Mabadi’. Dan itu dimasukkan dalam ujian syafahi”
imbuhnya lagi.
Di
kesempatan lain kemarin (4/10), kami juga sempat menghubungi salah satu Ustadz
yang menerapkan metode ini. Adalah pak Nashiruddin yang kini menangani murid
kelas VB, beliau meuturkan bahwa metode ini memang baru dan dirasa sangat bagus
untuk diterapkan, “Menurut kulo ini (taftisy, red) sangat baik untuk
diterapkan” ujar beliau. “Dengan cara begini akan dapat dua hal, pertama bisa
tahu kekurangan murid dalam mebaca kitab, dan kedua, murid tau sendiri apa yang
menjadi kekurangannya” sambungnya lagi.
Pak
Nashir, -sapaan akrabnya- juga menambahkan bahwa dengan diterapaknnya tafttisy
akan memberi gambaran seberapa besar kemampuan murid dalam membca kitab. Dan
yang terpenting menurutnya adalah suport agar mereka tetap semangat, “Saya
selalu berikan mereka suport, agar terus belajar dan terus belajar.
Awal-awalnya itu ketika saya ajak hanya beberapa yang ikut, tapi sekarang
semuanya mau ikut” ungkapnya. Semoga saja metode baru ini bisa mengembalikan
nilai keilmuan salaf di MMH yang mulai menurun dari para murid, dengan begitu
mereka benar-benar menjadi generasi yang berkualitas. (@md/team)
No comments:
Post a Comment