Wednesday 24 April 2013

Baksos....!!!!


HIMMAH PEDULI SESAMA..............
                Memperingati bulan Muharam Sabtu (24/11) HIMMAH mengadakan kegiatan sosial dengan membagikan sembako kepada beberapa masyarakat yang kurang mampu, di sekitar lingkungan pondok. Sebanyak 27 paket sembako sabtu sore itu dibawa untuk diberikan langsung secara door to door, yakni langsung dari rumah ke rumah. Sebelumnya dari pengurus HIMMAH melalui ketua RT setempat melakukan pendataan keluarga yang kurang mampu.
                Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari penggalangan dana pada hari kamis (22/11) lalu. Dari penggalangan dana itu terkumpul dana sembilan ratus tiga puluh dua ribu rupiah, yang didapat dari partisipasi murid-murid dan dewan Asatidz. Kegiatan yang bertema “Kasih Sayang Sesama Manusia” tersebut bertujuan untuk menjalankan sunah nabi Muhammad SAW dalam menyambut bulan pertama tahun Hijriyah ini, “(Pada bulan ini) kan ada kesunahan untuk melakukan hal seperti itu (peduli sesama, red)” ujar Miftahul Niam, saat dikonfirmasi Bulletin HIMMAH.
                Satu hari sebelumnya (Jum’at), juga diadakan kegiatan serupa untuk murid-murid MMH yang telah didata sebagai anak yatim. Pendataan tersebut dilakukan berbarengan pada hari penggalangan dana sosial. Kegiatan itu berupa jamuan dan buka bersama yang dilaksanakan di gedung Al-Haromain lantai 3. Sebnayak 20 orang murid MMH diundang hadir dalam acar tersebut.
                Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, akan meningkatkan kepedulian pada sesama. Uniknya ide kegiatan ini muncul seketika, “Idenya terinspirasi dari HIMMAH Putri. Kemudian rapat langsung diepakati diadakan dua kegitan” ujar Niam Lagi. Namun meski secara spontan kegiatan tersebut berjalan sukses, meskipun dalam pelaksanaan tampak ada sedikit kendala. Hal itu terlihat saat akan membagikan paket sembako, sempat ada kebingungan dari beberapa petugas pengantar, lantaran kurangnya tenaga pelaksana. Namun secara umum kegiatan memperingati bulan Muharam ini berjalan lancar, dan mendapat sambutan hangat dari para masyarakat sekitar. (@md/ team)

Wednesday 17 April 2013

sapa Himmah



HIMMAH PEDULI SESAMA..............
               
Memperingati bulan Muharam Sabtu (24/11) HIMMAH mengadakan kegiatan sosial dengan membagikan sembako kepada beberapa masyarakat yang kurang mampu, di sekitar lingkungan pondok. Sebanyak 27 paket sembako sabtu sore itu dibawa untuk diberikan langsung secara door to door, yakni langsung dari rumah ke rumah. Sebelumnya dari pengurus HIMMAH melalui ketua RT setempat melakukan pendataan keluarga yang kurang mampu.
                Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari penggalangan dana pada hari kamis (22/11) lalu. Dari penggalangan dana itu terkumpul dana sembilan ratus tiga puluh dua ribu rupiah, yang didapat dari partisipasi murid-murid dan dewan Asatidz. Kegiatan yang bertema “Kasih Sayang Sesama Manusia” tersebut bertujuan untuk menjalankan sunah nabi Muhammad SAW dalam menyambut bulan pertama tahun Hijriyah ini, “(Pada bulan ini) kan ada kesunahan untuk melakukan hal seperti itu (peduli sesama, red)” ujar Miftahul Niam, saat dikonfirmasi Bulletin HIMMAH.
                Satu hari sebelumnya (Jum’at), juga diadakan kegiatan serupa untuk murid-murid MMH yang telah didata sebagai anak yatim. Pendataan tersebut dilakukan berbarengan pada hari penggalangan dana sosial. Kegiatan itu berupa jamuan dan buka bersama yang dilaksanakan di gedung Al-Haromain lantai 3. Sebnayak 20 orang murid MMH diundang hadir dalam acar tersebut.
                Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, akan meningkatkan kepedulian pada sesama. Uniknya ide kegiatan ini muncul seketika, “Idenya terinspirasi dari HIMMAH Putri. Kemudian rapat langsung diepakati diadakan dua kegitan” ujar Niam Lagi. Namun meski secara spontan kegiatan tersebut berjalan sukses, meskipun dalam pelaksanaan tampak ada sedikit kendala. Hal itu terlihat saat akan membagikan paket sembako, sempat ada kebingungan dari beberapa petugas pengantar, lantaran kurangnya tenaga pelaksana. Namun secara umum kegiatan memperingati bulan Muharam ini berjalan lancar, dan mendapat sambutan hangat dari para masyarakat sekitar. (@md/ team)

Friday 12 April 2013

sapa himmah II



BERIKAN PEMAHAMAN TEORI DAN PRAKTIK
HIMMAH Adakan Diklat Manasik Haji,
Tetap Lancar Walau Banyak Yang Terlambat
                Setelah sempat ditunda selama satu minggu, Kamis (15/11) kemarin HIMMAH mengadakan kegiatan praktik mansik haji. Ini adalah bagian kedua dalam rangkaian Diklat Manasik Haji tahun ini. Bertempat di lingkungan Pondok Pesantren Darul Huda, kegiatn praktik dimulai pukul 08.30 WIB, meleset setengah jam dari yang dijadwalkan  yakni pukul 08.00 WIB. Hal itu disebabkan karena sebagian pesrta masih ada yang terlambat datang, sehingga kegiatan pun dimulai agak siang dari yang diperkirakan. “Kendalanya karena peserta masih banyak yang terlambat datang” ujar Miftahul Ni’am kepada Bulletin HIMMAH.
                Namun meskipun begitu tidak mengurangi kelancaran kegiatan yang diwajibkan kepada murid kelas V ini, “Karena kemarin itu hari kamis, jadinya nggak terlalu masalah” lanjut Ni’am lagi. Dari pantauan kami di lapangan peserta yang mengikuti kegiatan ini cukup banyak, terutama dari kelas V. Pelatihan manasik haji memang menjadi program wajib kepengurusan HIMMAH. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada murid-murid MMH seputar rangkaian ibadah haji.
                Oleh karena itulah kegiatan ini benar-benar diprioritaskan di lingkungan MMH, agar mereka tak sekedar hanya tahu ibadah haji sebatas teori saja. Dalam pelaksanaan praktik kemarin tampak para pengurus KBIH Al-Haromain yang menjadi pemateri dalam kegaiatan ini mereka adalah KH. Sugiharato, KH. Ashab Jamjuri, dan KH. Muhatim. Tampak juga dalam kegiatan itu KH. A.Syaifuddin Rofi’i –kepala MMH- ikut memantau dan memandu peserta manasik haji hari itu.(@md/team)
 
Add caption

Monday 8 April 2013

Sajian Utama II


HIMMAH AMBIL LANGKAH EKSTRIM

Atasi Masalah Seragam
Izin pun Ditutup  
                Salah satu yang menjadi perhatian utama dari HIMMAH saat ini adalah masalah ketertiban. Hal ini telah didengungkan sejak awal kepengurusan Taufik dkk, sebagaimana diungkapkan ketua HIMMAH beberapa waktu lalu bahwa aspek yang menjadi perhatian utama adalah masalah seragam. Memang bila kita mau menilik pada kepengurusan sebelum ini (HIMMAH 2012, red) yang masih menjadi problem paling dilematis adalah seragam. Bahkan pada kepengurusan tahun lalu seperti menjadi batu sandungan ketika masih banyak murid-murid MMH yang tidak memakai seragam.
                Untuk itulah di awal kepengurusan ini, HIMMAH benar-benar mulai memfokuskan kinerjanya pada penanganan masalah seragam. Sebagaimana yang sempat kami pantau di lapangan beberapa waktu lalu (1/11), pengurus HIMMAH utamanya Qism Al-Amni mengadakan pendataan bagi mereka –murid-murid- yang tidak mempunyai seragam. Sedianya dari pendataan itu oleh HIMMAH akan diajukan kepada bendahara pusat (Keuangan,red) untuk diberikan seragam, dan nantinya menjadi tanggungan dari murid yang bersangkutan di akhir semester.
                Namun saat kami konfirmasi pada Kamis (8/11) kemarin, Ketua HIMMAH Taufikurrohman mengatakan bahwa rencana tersebut ternyata dibatalkan karena tidak menemukan kata sepakat antara HIMMAH dan Keuangan, “Nggak jadi itu, ya nanti mereka tetap harus punya seragam tapi beli sendiri” ujar dia saat kami temui di sela-sela penjagaan muhafadzoh. Sebelumnya HIMMAH juga telah mengeluarkan keputusan baru yakni menutup izin seragam, hal ini sempat menjadi sorotan dari beberapa pihak terutama murid MMH sendiri. Sebagaimana yang diungkapakn oleh Rizqi bahwa hal itu nanti akan berimbas pada murid lainnya, “Kalo izinnya ditutup, saya rasa akan berakibat juga pada yang lain. Bisa saja nanti akan ada tindakan mengghosob yang lain karena nggak punya seragam, sementara izinnya ditutup” ujar murid kelas VI ini.
                Menanggapi hal tersebut Taufik mengatakan bahwa izin tidak sepenuhnya ditutup, namun dari HIMMAH mengganti dengan izin yang berlaku selama dua minggu dengan harga tiga ribu rupiah, per-surat izin. Bentuk surat izin kali ini pun berbeda dari sebelumnya, yakni berupa kartu –yang sebelumnya berupa kertas biasa-. Taufik juga menanmbahkan bahwa adanya izin itu pun juga disertai dengan adanya pernyataan dari murid bersangkutan untuk bisa memiliki seragam lagi, “Nanti juga disuruh buat pernyataan untuk memiliki seragam lagi” lanjut dia.
                Hal senada juga disampaikan oleh Koordiantor Qism Al-Amni Dafiqul Ilham, ia mengatakan bahwa izin tersebut bertujuan untuk memberikan waktu kepada murid MMH agar bisa memiliki sergam lagi, “Kalo nanti nggak segera punya seragam ya tetep dihukum” ujarnya saat kami temui di lokasi jaganya. Dari pantauan Bulletin HIMMAH, sejak adanya penutupan izin seragam ternyata masih saja ada beberapa murid yang tidak berseragam dan tanpa mengantongi izin, jadilah mereka dikenai ta’ziran dari pengurus HIMMAH.
                Dari seluruh murid yang dihukum, beberapa mengaku bahwa seragamnya hilang, “Lha ilang lho kang, pye neh. Gek ilange arep mangkat ki mau sisan” ujar salah satu murid kepada Buletin HIMMAH. Terlepas hal tersebut terjadi karena ditutupnya izin atau pun sebab lainnya, HIMMAH tetap memberikan hukuman kepada mereka. Seperti yang dinyatakan oleh Taufik lagi bahwa dengan alasan apa pun tetap dikenai sanksi, “tetap dita’zir apa pun alasannya bila nggak ada izin” papar dia.
Pemasukan Berkurang,
Tak Jadi Hambatan Program HIMMAH
                Harus diakui langkah yang diambil HIMMAH dengan menutup izin seragam, memberikan efek yang sangat terasa di beberapa aspek. Selain kepada murid MMH sendiri, langkah ini juga cukup berimbas pada menurunnya pendapatan asli HIMMAH.Bila dibandingkan dengan bulan lalu –sebelum izin ditutup- ada perbedaan yang sangat mencolok pada pemasukan kali ini. Untuk bulan lalu saja, kami mendapatkan informasi bahwa pemasukan dari izin seragam sempat menembus angka tiga ratus ribu rupiah, angka tersebut bisa saja bertambah dengan banyaknya murid yang membeli izin. Berbeda dengan kali ini, meski baru berjalan sekitar dua minggu efek tersebut mulai tampak, hal tersebut pun diakui oleh ketua HIMMAH, “Ada efeknya memang, pemasukan (HIMMAH) jadi sedikit. Tapi itu tidak jadi hambatan bagi program kerja HIMMAH” ujar dia.
                Namun di sisi lain, langkah HIMMAH yang bisa dikatakan ekstrim ini mulai menunjukan hasil yang cukup positif. Setidaknya kini tak ada lagi antrian berjubel di asrama Juhfah pondok, oleh membludaknya murid MMH yang membeli izin dengan berbagai alasan. Selain itu juga jumlah murid yang dita’zir –karena tidak seragam- pun mulai menurun dibanding sebelumnya, “ Yang dita’zir kan sekarang mulai menurun” ungkap Taufik. Ke depannya HIMMAH juga akan mengadakan penyablonan seragam, namun hal tersebut belum bisa dilaksanakan karena adanya sedikit kendala, “Untuk penyablonan sudah dapat tempat, namun belum bisa saat ini” sambungnya lagi.Taufik juga menambahkan bahwa selain seragam, masalah keberangkatan murid juga akan segera ditangani, “Yang masih jadi kendala saat ini adalah pemberangkatan. Ada dua faktor yang jadi penyebabnya, yaitu dari pengurus HIMMAH dan murid itu sendiri” papar dia.
                Apa pun efek yang ditimbulkan dari langkah HIMMAH –menutup izin- hal itu bila dijalankan dengan konsisten tampaknya akan memberikan jalan lebar bagi penyelesaian problem seragam yang selama ini menjadi bahan pembicaraan hangat di setiap rapat evaluasi HIMMAH. Namun masih terlalu pagi untuk mengatakan hal tersebut sebagi sebuah pencapaian cemerlang, semua ini masih perlu diamati dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Sehingga tujuan utama HIMMAH untuk menjadikan semua murid MMH memiliki seragam benar-benar bisa terwujud.(@md/team)