Sunday, 31 March 2013
Wednesday, 27 March 2013
Monday, 18 March 2013
Friday, 15 March 2013
Madrasatuna (metode baru MMH)
MADROSTUNA
TAFTISY, METODE BARU SEBAGAI BAROMETER
KEMAPUAN BACA KITAB MURID MMH
Belum lama ini pihak madrasah
mengeluarkan satu aturan baru bagi proses pendidikan di MMH, aturan itu adalah
dengan menerapakan metode taftisy bagi kelas 3-6. Tujuan dari metode yang baru
dilaksanakan sekitar tiga minggu ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan
kemampuan baca kitab salaf dari murid-murid MMH. Dikeluarkannya aturan baru
terkait metode ini, dilatarbelakangi oleh keprihatinan para pendidik di
lingkungan MMH, dengan semakin menurunnya kemampuan baca kitab dari murid-murid
kelas 6 yang notabene seharusnya sudah lancar.
Hal
itu sebagaimana yang dipaparkan oleh Ust. Muhith al-Hilmy kepada Bulletin
HIMMAH kemarin (3/10), ia mengatakan bahwa keprihatian itulah yang
akhirnya memunculkan metode baru ini, “Jadi itu sebenarnya berawal ketika
selapanan dewan asatidz beberapa waktu lalu. Banyak murid kelas enam yang
ternyata masih belum bisa sama sekali membaca kitab” ujar dia pada kami. Lebih
lanjut ia mengatakan bahwa sebenarnya ada usulan dari Ust. H. Abdul Wachid
untuk menentukan target per jenjang, “Ada usulan yang bagus dari Gus Wachid,
yaitu dengan menargetkan per jenjang untuk bisa membaca kitab. Kalau kelas dua
ya targetnya bisa baca Mabadi’. Dan itu dimasukkan dalam ujian syafahi”
imbuhnya lagi.
Di
kesempatan lain kemarin (4/10), kami juga sempat menghubungi salah satu Ustadz
yang menerapkan metode ini. Adalah pak Nashiruddin yang kini menangani murid
kelas VB, beliau meuturkan bahwa metode ini memang baru dan dirasa sangat bagus
untuk diterapkan, “Menurut kulo ini (taftisy, red) sangat baik untuk
diterapkan” ujar beliau. “Dengan cara begini akan dapat dua hal, pertama bisa
tahu kekurangan murid dalam mebaca kitab, dan kedua, murid tau sendiri apa yang
menjadi kekurangannya” sambungnya lagi.
Pak
Nashir, -sapaan akrabnya- juga menambahkan bahwa dengan diterapaknnya tafttisy
akan memberi gambaran seberapa besar kemampuan murid dalam membca kitab. Dan
yang terpenting menurutnya adalah suport agar mereka tetap semangat, “Saya
selalu berikan mereka suport, agar terus belajar dan terus belajar.
Awal-awalnya itu ketika saya ajak hanya beberapa yang ikut, tapi sekarang
semuanya mau ikut” ungkapnya. Semoga saja metode baru ini bisa mengembalikan
nilai keilmuan salaf di MMH yang mulai menurun dari para murid, dengan begitu
mereka benar-benar menjadi generasi yang berkualitas. (@md/team)
Saturday, 9 March 2013
Thursday, 7 March 2013
REFleksi.......
BELAJAR DI PESANTREN, WHY
NOT?
Zaman globalisasi menuntut kita untuk
selalu berkembang maju dalam berbagai aspek kehidupan. Mulai dari seni, pakaian,
makanan, pendidikan dll. Aspek terakhir ini sangat penting dalam membangun peradaban
bangsa, pemuda-pemuda sekarang yang mengenyam pendidikan akan menentukan nasib
bangsa kita nanti. Di indonesia terhadap dua sistem pendidikan,yaitu pendidikan
umum dan pendidikan salaf (tradisional).
Dalam pendidikan umum kita mengenal
SD,SMP,SMA dan sebagainya, yang di dalamnya di dominasi pengetahuan umum.
Sedangkan di pendidikan salaf, -yang biasanya ada di pondok pesantren-
mengajarkan berbagai ilmu agama islam melalui kitab kuning karya ulama
salafussholih mulai dari balaghoh, mantiq, fiqih, usul,hadits dan sebagainya.
Di zaman yang serba modern ini, minat
pelajar yang menginginkan di pendidikan salaf tampak minim karena mereka
mempunya stigma yang keliru terhadap pendidikan salaf, mereka mengira di
pondok salaf orangnya klot-kolot, ketinggalan zaman, dan ketika tamat mondok
tidak mempunyai keahlian apa-apa untuk bekal hidup di masyarakat. Paling mentok
jadi modin atau guru ngaji.
Karena ijazah pondok tidak bisa untuk melamar pekerjaan, atau mereka tidak kuat
hidup di pondok yang mengajarkan tirakat.
Kita (santri, pen) tahu pendidikan salaf
di pondok pesantren sangat berguna membentuk karakter pelajar atau santri. Mata
pelajaran akhlak dan fiqih tidak hanya dipelajari tapi juga diterapkan langsung
dalam kehidupan sehari-hari, yang mana dalam pendidikan umum belum tentu
ditemukan, mengenai keterampilan tidak sedikit pondok pesantren yang
mengajarkan hal itu, baik secara langsung atau tidak langsung. Contoh, di salah
satu pondok pesantren di Banyuwangi, di sana santri diajarai bagaimana membuat
batu bata, genteng dan lain-lain, lalu malam harinya mengaji. Dan satu lagi
faktor penting yang tidak di dapat dalam pendidikan umum yaitu barokah
masyaikh, meskipun di pesantren tidak fokus diajarkan keterampilan secara teori
tapi tidak sedikit santri yang sukses ketika terjun di masyarakat.
Siapa yang tak kenal dengan Dahlan
Iskan, Menteri BUMN ini adalah alumni Ponpes Sabilul Muttaqin Takeran Magetan.
Prof. DR. KH. Said Agil Siroj, M.A alumni pondok pesantrean Lirboyo yang kini
menjabat sebagai Ketua Umum PBNU. Dan yang lebih fenomenal lagi presiden ke-4
RI KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, alumni Ponpes Tebuireng Jombang. Itulah
sebagian kecil contoh orang-orang sukses yang dibesarkan oleh pendidkan salaf.
Jadi belajar di pesantren bukan halangan untuk bisa menjadi orang besar dan
sukses. So, akankah kita bisa melanjutkan kesuksesan mereka?. (Fath/@md)
Tuesday, 5 March 2013
sapa himmah news.
WAWANCARA
KHUSUS BULLETIN HIMMAH
DENGAN
KETUA HIMMAH 2012/2013
HIMMAH Putra baru saja melakukan reformasi kepengurusan, dan akhirnya
terpilih lah M. Taufiqurrohman atau akrab disapa Taufiq, sebagai ketua terpilih
dari pemilu HIMMAH yang dilaksanakan satu bulan yang lalu. Apa saja program
yang telah disiapkannya, dan bagaimana kinerja HIMMAH yang akan datang, berikut
hasil wawancara khusus tim Bulletin HIMMAH dengan Taufiq.
Kami ucapkan selamat sebelumnya, atas
terpilihnya anda sebagai ketua HIMMAH 2012/2013.
Trimakasih
Apa yang anda rasakan setelah dilantik
sebagai ketua HIMMAH tahun ini?
Pastinya adalah perasaan yang tidak karuan,
bercampur aduk antara perasan haru, bingung, dan juga bahagia. Awalnya saya
ragu apakah saya bisa mengemban amanah yang amat besar ini atau tidak. Tapi
apakah saya akan terus berlarut-larut dalam pusaran perasaan yang seperti itu.
Tentunya hanya satu kata untuk menjawabnya “TIDAK”. Saya harus memandang semua
yang saya anggap masalah ini dengan pikiran yang positif dan terus maju pantang
mundur.
Apa rencana anda ke depannya yang akan
dilakukan untuk HIMMAH?
Memperbaiki program-program lama yang baik dan
menambah program-program baru yang lebih segar.
Mungkin ada program yang beda dari kepengurusan sebelumnya untuk
HIMMAH kali ini?, kalau ada apa saja itu?
Pastinya ada lah....?di antaranya nanti ada
lomba takror, juga ada diklat fiqhu zakat dan masih banyak lagi.
Aspek apa yang akan menjadi perhatian utama
untuk kepengurusan kali ini?
Yang menjadi perhatian utama kami adalah
seragam, semua murid MMH harus mempunyai seragam sendiri-sendiri .
Terkait dengan problem seragam,
keterlamabatan, pemanfaatan izin dan muhafadzoh yang masih menjadi masalah.
Langkah apa yang akan anda ambil untuk menangani hal itu?
Pastinya ada rencana khusus terkait dengan itu
semua, dan tidak bisa saya jabarkan satu persatu
Di awal kepengurusan HIMMAH ini, apa yang
kiranya menjadi sebuah kendala anda dalam melaksanakan tugas?
Kendala utama adalah masalah intern
kepengurusan, bagaimana menumbuhkan kesemangatan anggota.
Apa yang menjadi taget utama anda untuk
HIMMAH tahun ini?
Menumbuhakan kesadaran akan pentingnya sekolah
diniyah
Harapan anda untuk HIMMAH ke depan?
Pastinya adalah lebih baik dari HIMMAH tahun
sebelum-belumnya, dan semoga HIMMAH tahun ini terkenang sepanjang masa
Selamat menjalankan tugas untuk satu tahun
ke depan.
Mohon dukungan dan kerjasama kepada semua
pihak yang berada di lingkungan MMH khususnya dan di lingkungan Ponpes Darul Huda
umumnya
Itulah
tadi beberapa hasil wawancara khusus kami dengan ketua HIMMAH baru tahun ini,
kita doakan saja semoga apa yang telah direncanakan untuk kepengurusan kali ini
bisa terlaksana dengan baik. (@md/team)
Monday, 4 March 2013
sajian utama
SAJIAN UTAMA
MENJAGA MUHAFADZOH
YANG MULAI TERLUPAKAN
Bagi pendidikan salaf, sudah menjadi suatu kebiasaan dan pembiasaan
melaksanakan kegiatan hafalan atau biasa kita sebut dengan Muhafadzoh.
Di Darul Huda sendiri metode seperti itu masih dilestarikan sebagai bentuk
pendidikan salaf. Terkhusus di Madrasah Miftahul Huda (MMH) yang didasarakan
pada kurikulum salaf, metode muhafadzoh juga tetap dijaga dan dilaksanakan.
Sebagaimana kita ketahui, muhafadzoh dilaksanakan lima belas menit sebelum
memulai kegiatan belajar mengajar. Dan nyatanya kegiatan ini terus diadakan
demi menunjang pendidikan di MMH.
Namun,
saat ini muhafadzoh mulai mengalami penurunan dari segi kualitasnya. Dari pantauan
tim Bulletin HIMMAH beberapa hari ini banyak murid yang tampak
malas untuk mengikuti muhafadzoh di kelas-kelasnya. Hal itu tampak dari
ketidakpedulian mereka yang memilih untuk tidur, ataupun bercanda daripada
muhafadzoh. Hal ini dibenarakan oleh salah satu pengurus HIMMAH sebut saja IR,
saat kami temui usai sekolah sore (MMH, red). Ia menagakui bahwa memang saat
ini mulai ada penurunan kualitas muhafadzoh di lingkungan MMH,” Ya, memang
muhafadzoh mulai menurun mas. Saat saya
mengawas di kelas-kelas banyak yang tidur dan nggak muhafadzoh” ujar murid
kelas enam ini.
Senada dengannya,
Karim juga memandang seperti itu tentang muhafadzoh saat ini, “itu semua karena
kurangnya kesadaran dari individu masing-masing murid untuk mau muhafadzoh” ujar
dia kemarin (28/9). Hal ini jelas menjadi satu keperihatinan, mengingat MMH
adalah salah satu pilar utama pendidikan salaf di Darul Huda, bila muhafadzoh
terus menurun jelas itu akan berimbas pada menurunya kualitas intelektual murid
itu sendiri.
Menurut Ust. Ahmad Fauzi –salah satu
guru nahwu MMH- bahwa muhafadzoh itu sangat penting adanya. Karena dengan
meuhafadzoh murid akan lebih mudah untuk memahami pelajaran, terutama nahwu dan
shorof serta pelajaran lainnya. Beliau juga mengatakan bahwa hafal itu lebih
penting dari pemahaman, “Jadi, hafal dulu baru paham itu lebih utama daripada paham
dulu baru hafal” ujarnya. Sekedar perbandingan Pak Fauzi –sapaan akrabnya-
menggambarakan kegiatan muhafadzoh di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri yang
memberikan durasi setengah jam untuk muhafadzoh dua kali dalam sehari, “Di sana
(Lirboyo, red) muhafadzoh itu setengah jam, dan itu sehari dua kali muhafadzoh.
Pas malam dan siangnya, kalau di sini kan Cuma seperempat jam itu saja ada yang
tidur” papar ustadz berkaca mata ini.
Jelas hal ini menjadi sebuah
keprihatinan bersama bagi kita, mengingat muhafadzoh adalah salah satu bagian
terpenting dalam proses pendidikan di Darul Huda, MMH khususnya. Untuk
menindaklanjutinya, harus ada tindakan nyata dari pihak-pihak yang turut
berperan dalam kegiatan ini. Selain dari adanya keinginan hati murid itu
sendiri, peran dari pihak madrasah dan juga pengurus HIMMAH sangat berpengaruh
terhadap perkembangan kualitas muhafdzoh murid-murid MMH. Sebagaiman yang
dikatakan oleh IR bahwa perlu pengawasan yang lebih dari pengurus HIMMAH dalam
menjalankan tugasnya setiap hari mengawasi kegiatan muhafadzoh, “Ya harus lebih
sungguh-sungguh dari HIMMAH-nya dalam mengawasi” ujar murid asal Riau ini, ia
juga mengatakan peran dari pihak madrasah dan ustadz mata pelajaran nahwu
maupun shorof juga akan berpengaruh terhadap kegiatan muhafadzoh ini, “Kalau
bisa ada ustadz yang mengawasi ketika muhafdzoh berjalan. Dan ustadz-nya terus
mengingatkan murid-muridnya” imbuhnya lagi.
Pendapat yang sama juga disampaikan
oleh Karim, “ Memang diperlukan juga adanya penanganan dari pihak madrasah dan
juga ustadz-nya” ujar dia. Namun Ust. Fauzi memiliki pandangan yang berbeda
untuk hal ini, beliau berpendapat muhafadzoh akan sangat diperhatikan bila
penanganannya seperti kelas IV yang diwajibkan menghafal, menurutnya bila hal
tersebut dilaksanakan akan bisa mengangkat kualitas muhafdzoh murid-murid MMH,
“Menurut saya penanganannya seperti kelas empat itu, yang diwajibkan muhafdzoh”
ujanya pada kami.
Yang
jelas apapun solusi yang ditawarkan, perlu ada tindakan nyata dari semua pihak
untuk terus menjaga muhafadzoh agar tidak terlupakan oleh murid-murid MMH.
Selain itu perlu adanya kemauan besar dari murid itu sendiri untuk melaksanakan
muhafadzoh. Tentunya sebagai bagian dari proses pendidikan di MMH muhafadzoh
harus tetap dijaga dan dilestarikan. (@md/team)Saturday, 2 March 2013
Subscribe to:
Posts (Atom)